Minggu, 07 April 2013

14 Days, The Adventure (The Adventure is Begin)


Title :
14 Days, The Adventure (The Adventure is Begin)

Author :
Evi Ichigo Elf

Genre :
Friendship, Romance, Family,Fantasy. And.. Gaje

Rating :
Aman dikonsumsi

Main Casts :
‘Infinite’ L a.k.a Kim Myungsoo as son of Poseidon
‘Infinite’ Hoya a.k.a Lee Howon as son of Zeus
‘A Pink’ Son Naeun as Athena’s Daughter
‘BEAST ‘ Son Dongwoon as son of Athena
‘A Pink’ Jung Eunji as Aphrodite’s Daughter
‘ EXO-K’ Kai / Kim Jongin as Son of Ares
‘SHINee ‘ Lee Jinki a.k.a Onew as Son of Apollo
“BOYFRIEND ‘No Minwoo as Son of Hermes
‘SHINee ‘ Choi Minho as SECRET


Other Casts :
‘ Super Junior ‘ Kim Jongwoon / Yesung as Apollo
‘Super Junior ‘ Choi Siwon as Zeus
‘Super Junior ‘ Park Jungsoo a.k.a Leeteuk as Hermes
‘ Super Junior ‘ Lee Donghae as Poseidon
‘ SNSD ‘ Im YoonA as Aphrodite
‘Super Junior ‘ Cho Kyuhyun as Hades
‘SNSD ‘ Kim Taeyeon as Athena
‘2PM ‘ Ok Taecyeon as Ares
Another cast of Super Junior
Another cast of Infinite
Another cast of APINK
Another cast of SNSD
Another cast of EXO

Type :
Chaptered
DESCLIMER :
Certa ini terinspirasi dari PERCY JACKSON AND THE OLYMPIANS : THE LIGHTING THIEF dan CLASH THE TITANS. Jadi apabila ada kesamaan cerita harap pemakluman. Cerita ini juga hasil dari pemikiran author abal-abal ini. like dan comment sangat di perlukan untuk kelangsungan ff ini. don’t be SILENT READER ^^

PART SEBELUMNYA


14 Days, The Adventure (HALF BLOOD CAMP)

_Cerita sebelumnya_
“tunggu! gerhana matahari kan tinggal 14 hari lagi?” kata namja yang setauku bernama Lee Jinki itu
.
“benar! Karena itu kalian harus bergerak cepat untuk memusnahkan kraken?”

“tapi masalahnya kraken itu tak akan terbunuh oleh senjata apa pun, apa yang membuat kita bisa memusnahkannya?” anak dari taecyeon mulai angkat bicara.

“itulah yang menjadi masalah besar bagi kita.” Chiron Nampak sedang berpikir keras akan hal ini.

“hanya ada satu cara. MEDUSA!”

_story begin_
Author VOP

Ditengah-tengah perdebatan tentang bagaimana cara mengalahkan kraken, monster mengerikan yang diciptakan oleh Kyuhyun. Sebuah gagasan muncul dari seorang yeoja cantik bernama Son Naeun.

“apa kau gila eoh? Apa kau mau mati di tangan medusa?!” bentak kai

“tenanglah kai, kita semua sedang mencari jalan untuk memecahkan masalah ini.” Minwoo menepuk-nepuk pundak kai.

“Naeun benar, tak ada cara lain selain medusa.”

“tapi Chiron? Bagaimana caranya? Medusa tak akan mau bekerja sama dengan kita, yang ada malah kita yang akan jadi santapannya,,, maksudku boneka penghuni kuilnya.”

“medusa tentu tidak akan mau bekerja sama dengan kita jinki. Tapi tidak dengan kepalanya.”

“maksudmu kita akan memenggal kepalanya?”

“benar sekali kim myungsoo.”

“kalian semua gila? Jangankan membunuhnya, melihatnya saja kita akan jadi batu.”

“tenanglah, kita memang tak harus melihatnya,  ada cara lain.”

“apa?”

Chiron mulai menceritakan rencananya kepada mereka semua yang berkumpul di tempat itu. tentang senjata rahasia para dewa yang menjadi satu-satunya ke kuatan untuk membunuh medusa dan kraken.

“jadi kita semua harus mencari senjata itu?” tanya howon.

“tentu saja kalian semua harus mencari senjata itu karena itu satu-satunya kekuatan kalian.”

“tapi Chiron, bukankah kita semua memiliki kekuatan yang diturunkan oleh orang tua kita?

“kau benar nona jung. Tapi perlu kau ingat, kyuhyun tau semua itu dan tentu saja kraken akan dengan mudah mengalahkan kalian, walaupun kalian semua mempunyai kekuatan yang sangat hebat.”

“lalu senjata apa itu?” tanya myungsoo penasaran.

“masing-masing dari kalian mempunyai senjata yang berbeda-beda. Senjata itu hanya bisa di kuasai oleh pemilik dan keturunannya.”

“maksud mu pemilik senjata itu adalah orang tua kita semua?”

“tentu saja.”

“tapi kenapa kyuhyun tak mengetahui tentang senjata itu?”

“ceritanya panjang, senjata itu dibuat dari debu kronos. Dan kyuhyun tak mengetahuinya karena yang membuatnya adalah seorang manusia biasa, manusia pertama yang diciptakan siwon. Senjata luar biasa yang bisa mengancurkan dunia hanya dalam hitungan detik.”

“kalau begitu, kenapa kita harus membunuh medusa jika ada senjata seperti itu?” kata myungsoo

“senjata itu memang bisa melukai kraken, tapi senjata itu tak bisa membuhnya.”

“dongwoon benar. Kita hanya membutuhkan senjata itu untuk membunuh medusa, hanya medusa yang bisa membunuh kraken dengan tatapannya.”

“lalu dimana tempat senjata itu?” tanya jinki.

“senjata itu berada dikuil milik dewa-dewa olimpus. Kuil-kuil itu menyebar di seluruh korea. Pertama panah milik Aphrodite ada di hutan tak jauh dari sini, kemudian gunakan GPS dari dewa ini untuk menemukan senjata senjata yang lainnya, kalian mengerti?” semuanya tampak menganggukan kepala mendengar penjelasan dari Chiron.

“baiklah semuanya, tak ada waktu lagi.” Semuanya Nampak sibuk mempersiapkan barang-barang mereka. Dan sebentar lagi petualangan yang sebenarnya akan segera dimulai.

****

Myungsoo VOP
Setelah selesai berkemas-kemas dengan barang-barang yang akan ku bawa dalam perjalanan yang sejujurnya aku tak tau apa yang akan terjadi dalam perjalanan nanti, tapi satu hal yang aku tau, bahaya akan selalu mengancam kami. Aku melirik sekitarku, nampaknya mereka semua –minwoo, eunji, howon, kai, jinki, naeun, dan dongwoo- masih dalam kegiatan mereka mengepak barang.

“kalian semua sudah siap?”

“ya!” ucap kami serempak.

“tapi sebelum kalian berangkat, aku akan memperkenalkan seorang lagi yang akan menemani perjalanan kalian.”

“jadi bukan kau yang menemani kami?”

“tentu saja bukan kai. Aku tak bisa meninggalkan tempat ini, lagipula jika aku ikut dengan kalian itu berarti aku membongkar identitas kalian.”

“lalu siapa yang akan menemani kami?” tanya minwoo.

“dia adalah seorang satyr bernama Choi Minho.” Kata Chiron kemudian datanglah seorang, maksudku seekor satyr.  Aku tak tau harus menyebutnya seorang atau seekor. Dia manusia,,,,, baiklah kambing. Maksudku setengah manusia setengah kambing.

“dia adalah choi minho, dia tau segalanya tentang kuil itu dan medusa. Dia adalah pelindung untuk kalian berdua.” Chiron mengalihkan pandangannya kearahku dan howon.

“untuk kami?”

“benar. Karena hanya kau dan myungsoo adalah demigod dari dewa terkuat dan dari mereka semua hanya kalian yang tak tau cara berperang dan juga mengendalikan kekuatan kalian. Jadi aku rasa kalian akan sangat membutuhkannya.” Kata Chiron. Ya apalah itu. mungkin benar kami akan membutuhkannya. Nampaknya ia sangat kuat dan kurasa itu lebih baik daripada tidak sama sekali bukan.

“baiklah, aku akan mengantar kalian sampai gerbang depan. Ingatlah baik-baik anak buah kyuhyun sewaktu-waktu bisa mengancam nyawa kalian, jadi berhati-hatilah.” Chiron mengantar kami menuju gerbang depan dan selalu memberi nasehat agar kami selalu berhati-hati dan selalu mengingat bahwa waktu kami tak lebih 14 hari untuk membunuh kraken. Nampaknya petualangan yang sebenarnya akan dimulai dari sekarang.

***

Di tengah perjalanan.

“apakah perjalananya masih jauh?” tanyaku disela-sela perjalanan kami. Aku sudah merasa sangat lelah karena aku merasa kita sudah berjalan jauh sekali dari perkemahan. Perkemahan saja sudah tidak terlihat.

“apa kau lelah wahai kim myungsoo?” Kata naeun. Aku tak tau maksud gadis itu berkata seperti itu padaku. Entah ia hanya ingin menggodaku tau apa yang jelas saat ini aku kesal dibuatnya

“tentu tidak nona Son Naeun, aku hanya ingin tau seberapa jauh lagi kita akan menempuh perjalanan ini.” ucapku sedikit ketus. Nampaknya ia tak mau lagi menanggapi omonganku. Dan kini aku merasa bersalah padanya, sedikit merasa bersalah maksudku. Lagipula aku tak ingin kelihatan lemah di depan seorang gadis. Aku pun mendekatinya

“mianhae”

“wae?”

“masalah yang tadi, aku rasa aku terlalu kasar padamu.”

“oh, aku rasa kau tak perlu meminta maaf. Aku tau kau memang tak terbiasa akan hal ini, tapi cobalah untuk tidak mengeluh seperti howon.” Apa katanya? Aku mengeluh? beraninya dia membandingkanku dengan howon. Seharusnya tadi aku tidak usah minta maaf padanya. Perjalanan kali ini sungguh membuatku kesal. Aku pun memutuskan untuk menjauh dari yeoja itu.

“tunggu!!” teriak minho tiba-tiba.

“ada apa minho?” tanya dongwoon yang sedari tadi terus bersama dengan naeun.

“aku merasa kita dalam bahaya?”

“apa maksudmu kita dalam bahaya?” aku tak mengerti apa yang dikatakan olehnya. Kita memang sedang berada di hutan dan tentu saja bahaya dari binatang-binatang di hutan ini. dan menurutku kita semua bisa untuk melawan satu atau dua singa ataupun gajah. Itu bukan bahaya yang berarti benarkan?”

“minotaur!” terdengar sebuah suara seperti sapi yang sedang mengamuk, muncullah sepuluh sosok makhluk buas yang menyerupai sapi yang bisa berdiri tegak. ‘inikah minotaur?’ batinku

“semuanya keluarkan senjata kalian! Tak ada waktu lagi!” perintah minho sang satyr.

“senjata apa?” teriakku karena aku merasa aku tak punya senjata apa pun selain pulpen yang diberian sunggyu songsaenim atau Chiron.

“maksudmu pulpen ini? ini hanya sebuah pulpen?” howon menimpali.

“itu bukan pulpen biasa! tekan pulpen itu dan hati-hati AARRRGGGHHHHH!” nampaknya minotar itu mulai menyerang minho dan yang lainnya. Aku pun langsung menekan pulpen itu dan,,,,, aku tak bisa percaya akan hal ini, pulpen itu berubah menjadi pedang. Aku menoleh ke arah howon, ia memberiku kode dengan menganggukan kepalanya dan aku tau pasti akan hal itu. baiklah ini saatnya.

***

Author VOP

“SERANG!!” teriak kai. Mereka semua mulai menyerah minotaur itu. eunji mulai memanah minotaur itu satu demi satu, sementara yang lain menggunakan pedang mereka. Nampaknya minotaur itu tak mudah untuk dikalahkan.

“bagaimana ini, mereka terlalu kuat?” teriak jinki.

“tak ada cara lain tusuk perut mereka, minwoo dan eunji akan mengalihkan perhatian mereka, yang lain bersiap-siaplah tusuk dengan pedang kalian.” Perintah kai.

“hai makhluk jelek, apa kalian mencari kami?”  minwoo dan eunji sudah berada di belakang para minoutau itu. minotaur-minotaur yang terpancing segera mengejar minwoo dan eunji. Minwoo dan eunji segera berlari, tetapi mereka berlari kearah yang berlainan.

“kenapa mereka pergi kearah yang yang berlainan? Aku harus mengejar eunji.” Howon segera berlari kearah eunji.

“HOWON! APA KAU GILA? HOWON!” Kai berkali-kali berteriak dan meminta howon untuk tidak mengejar eunji, tapi howon tetap saja nekat.

”ARRRGGGHHH!” ternyata tidak semua minotaur pergi mengejar eunji dan howon, sebagian minotaur itu masih berada disini dan menyerang mereka selagi perhatian mereka tertuju kearah howon yang mengejar eunji.

“minotaur kali ini kau benar-benar membuatku jengkel.” Myungsoo mengayunkan pedangnya ke arah minotaur

“KIM MYUNGSOO APA YANG KAU LAKUKAN! MENYINGKIRLAH!” minho berteriak menyuruh myungsoo agar tidak melawan minotaur-minotaur itu. myungsoo tetap saja tidak mendengarkan minho dan terus berusaha melawan minotaur-minotaur itu. tak ada yang membantu myungsoo karena mereka juga kewalahan mengahadapi minotaur-minotau yang lainnya.

“arrggghhh!” myungsoo meringis karena dirinya terpental dan menabrak sebuah pohon sementara minotaur-minotaur itu semakin mendekat dan berlari kearahnya.

BRUAKK!!

Myungsoo berhasil menghindar dan gantinya tanduk minotaur itu menancap dibatang pohon. Dengan sekuat tenaga minotaur itu melepaskan tanduknya dari batang pohon.

KRIEEKKKKTTT

Akhirnya minotaur itu berhasil melepaskan diri dengan tanduknya patah. Minotaur itu terhuyung-huyung kebelakang. Myungsoo sadar bahwa inilah saatnya menusuk minotaur itu, tetapi ia baru menyadari pedangnya terlepas dari genggamannya dan terjatuh di dekat minoutaur yang satunya lagi. Myungsoo pun bangkit dan berlari kearah pohon dimana terdapat tanduk minotaur, ia mencoba melepaskan tanduk itu dengan sekuat tenaganya, saat itu juga minotaur hanya berjarak kurang dari sepuluh kaki darinya dan minho melihatnya.

“MYUNGSOO AWAS!” myungsoo berhasil melepaskan tanduk minotaur itu dan langsung menusuk minotaur yang sudah berada tepat di belakangnya. Minotaur itu pun mengerang dengan kerasnya kemudian hancur berkeping-keping. Tak lama setelah itu minotaur-minotaur yang lainnya hilang begitu saja.

BRUUUKKK

“MYUNGSOO!” minho berteriak dan langsung menghampiri myungsoo yang tiba-tiba terjatuh.

“myungsoo! Sadarlah!”

****

“kenapa kau ada disini?” eunji kaget karena melihat howon datang menghampirinya

 “diamlah, tak ada waktu lagi untuk menjelaskannya.” Howon berkata tanpa melihat kearah eunji. Pandangannya hanya tertuju kearah minotaur-minotaur itu. howon mengayunkan pedangnya ke arah minotaur yang ada di depannya. Ia berusaha keras mengalahkan minotaur itu. berkali-kali howon terjatuh karena ternyata minotaur-minotaur itu lebih kuat dari yang ia bayangkan.

“eunji panah!” eunji menghabiskan semua panahnya, tetapi tak ada satupun yang berhasil melukai minotaur walau semuanya tepat sasaran seolah-olah kulit minotaur itu terbuat dari besi.

“sial” gerutu howon sambil menyeka darah yang mengalir di bibirnya. Berkali-kali ia ayunkan senjatanya ke arah minotaur, ia memang berhasil menebas ekor dan telinga minotaur, tapi semuanya sia-sia karena bagian tubuh yang hilang akan muncul lagi. Howon mencoba mengayunkan pedangnya lagi tetapi ditepis begitu saja oleh minotaur dan membuat howon terjungkal ke belakang. Howon mencoba bangkit tapi sia-sia. Sepertinya pergelangan kakinya terkilir. Minotaur itu semakin mendekat ke arah howon.

“HOWON AWAS!” howon yang sudah tak bisa bangkit lagi mencoba mengayunkan pedangnya sebai usaha terakhirnya. Ketika berusaha mengayunkan pedangnya minotaur itu mendadak lenyap dari hadapannya dan sekarang ia hanya bisa terkulai lemas di tanah karena kakinya terkilir.

“howon, kau baik-baik saja?” eunji berlari ke arah howon, ia terlihat sangat panic.

“aku baik-baik saja, hanya sedikit terkilir.”

“aku akan membantumu bangun, kita cari yang lainnya untuk minta pertolongan.” Eunji pun membantu howon untuk bangun dan memapahnya mencari yang lain.

***

Myungsoo masih terbaring lemas di atas paha naeun yang sedang mengobatinya. Ternyata myungsoo mendapat luka yang cukup serius di kepalanya karena benturan keras. Mereka memutuskan untuk membuat tenda dan beristirahat sejenak malam ini mengingat kondisi myungsoo dan yang lainnya terluka cukup parah. Mereka terpaksa menginap disini untuk memulihka kondisi badan mereka, walaupun mereka tau, ini malam yang terlalu singkat untuk beristirahat karena waktu sudah menunjukan pukul 2 dini hari.

“apa myungsoo masih pingsan?” tanya minho
“masih, nampaknya benturan tadi menyebabkan sedikit memar di otaknya. Tapi aku usah khawatir, sebentar lagi ia akan siuman.” Naeun berkata sambil tersenyum.

“ini semua salahku. Seharusnya aku melindungi mereka, tapi apa yang aku perbuat. Aku gagal sebagaipelindung bagi mereka.” Minho memukul-mukul kepalanya.

“minho tenanglah. Kau tidak gagal sebagai pelindung. Kau sudah melakukan hal yang tepat. Kita semua tau jumlah minotaur itu lebih banyak dibanding kita semua, mereka juga lebih kuat. Aku yakin mereka tak akan menyalahkanmu atas semua ini.” naeun mencoba menenangkan minho

Kai masuk ke dalam tenda tempat myungsoo istirahat dengan membawa seember air dan

BYUUUURRRRRRRRRRR

“kai kau apa-apaan sih?!” naeun marah-marah karena cipratan air juga mengenainya.

“uhuk,,, huk,, hukk.!” Myungsoo tiba-tiba sadar dari pingsannya.

“myungsoo!” naeun dan minho segera menghampiri myungsoo.

“kau tau apa yang kau lakukan eoh? Kau hampir saja mencelakainya! Bentak naeun.

“aku tak salah, toh dia juga sadar. Aku hanya berpikir jika dia anak dari donghae itu artinya ia akan sembuh dengan air.” Kata kai dengan tampang tanpa dosanya.

“iya, tapi kan….” Kata-kata naeun terputus karena melihat tubuh myungsoo yang penuh sinar, seluruh luka ditubuh myungsoo hilang seketika bersamaan dengan hilangnya sinar di tubuh myungsoo.

“kau tak apa-apa kan?” naeun segera menghampiri myungsoo yang masih terbaring dengan tangan memegang kepalanya. Naeun segera membantu myungsoo untuk duduk.

“apa yang terjadi?” myungsoo masih memegang kepalanya mencoba untuk mengingat apa yang telah terjadi sampai ia tak mengingat apa pun.

“mianhamnida.” Ucap minho sambil berlutut di depan myungsoo.

“kenapa kau minta maaf?”

“maaf karena aku tak bisa melindungimu dari para minotaur itu. maaf karena aku, kau menjadi seperti ini.” minho serasa ingin menangis.

“sudahlah, semua sudah berlalu. Lagipula aku tidak apa-apa. Kau tak usah minta maaf karena itu, itu semua bukan kesalahanmu.” Myungsoo tersenyum dan menepuk-nepuk pundak minho. Naeun yang melihat kejadian itu ikut tersenyum, matanya tertuju ke arah myungsoo, entah apa yang dipikirkannya.

***

Myungsoo VOP

Aku keluar dari tendaku bersama naeun yang masih memopohku. Kesadaranku belum pulih betul. Kulihat diluar mereka masih asik dengan apa yang mereka lakukan. Seperti jinki yang sedang memainkan seluringnya. Kai yang sedang mengasah pedangnya. Satu hal yang menarik perhatianku howon sedang diobati oleh eunji. Ku perhatikan mata howon terus menatap eunji. Aku yakin howon sangat menyukai eunji.

“apa yang kau lihat eoh?” naeun menyenggol bahuku.

“anio, aku hanya menikmati udara pagi hari.” Ucapku kemudian mengalihkan pandangan kea rah hutan. Ku lirik naeun yang sedang mempoutkan pipinya. Aku hanya bisa menahan tawa, ternyata ia sangat menggemaskan.

“kau sudah sadar?” aku sedikit kaget karena minwoo sudah berada di sampingku.

“kau hobi sekali mengagetkan orang. Tiba-tiba saja kau sudah ada sampingku. Hampir saja aku jantungan.”

“hahahahaha. Kau itu lucu.” Aku mengerutkan alisku karena tak mengerti kata-kata yang ia ucapkan.

“aku lucu?” ucapku sambil menunjuk diriku sendiri dengan telunjukku.

“tentu saja ia mentertawaimu, dia memang jahil sekali ditambah ia memiliki kemampuan teleportasi yang membuatnya tambah jahil.” Kata naeun dan aku hanya mengucapkan “oh”

Matahari pagi menyinari hutan lebat itu, terlihat sebuah kuil pemujaan yang aku yakini itu adalah kuil milik Aphrodite.

“lihat! Bukan kah itu kuil?” tunjukku ke sebuah bangunan.

“hei minho, apa benar itu kuil milik Aphrodite?” tanya kai.

“mungkin. Untuk memastikan kita buka gulungan GPS dari dewa.” Kulihat minho mulai membuka gulungan kertas yang sedari tadi ia pegang.

“iya, ini memang kuilnya.ayo kita masuk! Hati-hati, disekitar kalian masih banyak bahaya yang sewaktu-watu bisa mengancam kalian.” Kami pun akhirnya masuk ke dalam kuil itu.

“tunggu!”

“ada apa lagi? Bukankah itu memang kuil Aphrodite?” tanyaku, karena minho tiba-tiba saja menghentikan perjalanan kami.

“aku hanya baru menyadari satu hal. Laki-laki dilarang masuk kuil ini.”

“jadi hanya kami berdua yang masuk?” tanya eunji dengan tatapan tidak percaya

“iya! Berhati-hatilah. Tapi aku rasa kyuhyun tak akan melukaimu selama kau berada di dalam.” Jelas minho. Eunji dan naeun mulai melangkahkan kakinya ke dalam kuil itu.

***

Naeun VOP

Aku melangkahkan kakiku tanpa rasa takut. Aku terus melangkah menuju kuil itu, kuil Aphrodite. Kuil ini begitu terawat. Aku tak yakin ada orang yang mau membersihkan kuil yang jauh di pelosok hutan ini.

“apa kau tak merasa aneh?” tanyaku.

“aneh?”

“iya aneh. Kuil ini begitu bersih. Kau tau kuil ini berada jauh di tengah hutan, ku rasa tak ada orang yang akan membersihkannya.”

“memang benar, tapi aku rasa kau melupakan satu hal tentang malaikat.”

“malaikat? Maksudmu malaikat dari divisi dewa-dewa olimpus yang melakukan semua ini?” aku memang tau akan malaikat itu, tapi aku sama sekali tidak tau tentang tugas malaikat-malaikat yang membersihkan kuil majikannya.

“naeun, kau lihat itu?” eunji menarik lenganku dan menunjuk sebuah busur yang bercahaya. Kami pun berjalan mendekati busur itu. busur itu berada tepat dibawah sebuah patung dewi, dan aku rasa itu adalah patung Aphrodite.

“ini kah senjatanya?” tanya eunji.

“ya aku rasa juga begitu. Busur ini berada tepat di bawah patung ini”

“patung ini? apakah ini patung Aphrodite?”

“aku juga tidak tau, tetapi mungkin saja.” Ucapku

“seperti kata orang, ia memang sangat cantik.” Eunji mulai meneteskan air matanya. Aku tau perasaan eunji karena aku juga mengalaminya. Saat aku lahir ke dunia ini bersama kakakku dongwoon. Aku tak pernah melihat sosok ibuku. Aku dan kakakku dititipkan kepada Chiron di perkemahan itu. kami para demigod tidak pernah tau orang tua kami. Siwon tidak pernah mengisinkan dewa-dewa olimpus untuk menemui keturunan mereka dari manusia karena akan menyebabkan para dewa tidak focus akan tugas-tugasnya. Sayangnya peraturan itu baru di buat setelah aku lahir. Peraturan yang aneh memang, tetapi peraturan tetaplah peraturan.

“cepatlah, kita tak banyak waktu lagi.” Aku menepuk pundak eunji dan mulai tersenyum ke arahnya. Kami pun ke luar dari kuil itu. setelah kami keluar kuil itu lenyap begitu saja. Ku lihat mereka semua sudah menunggu kami, mereka semua tersenyum, terutama myungsoo. Senyumnya begitu indah dan membuatku kembali tersenyum.

“kalian sudah mendapatkannya?” tanya howon

“ini!” tunjuk eunji. Panah yang di genggam eunji itu mulai bersinar lagi dan kemudian menghilang.

“panahnya menghilang.”

“tenang! Panahnya ada disini.” Minho menarik tangan eunji dan memperlihatkan gambar panah di pergelangan tangan eunji.

“kalau kau ingin memerlukan panah ini, kau hanya perlu berkonsentrasi.” Jelas minho.

“lalu kemana tujuan kita selanjutnya?” tanyaku, minho mulai membuka gulungan kertas gps dari dewa itu.

“kita akan ke,,,,,,,LOTTE WORLD”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar