Title :
14 Days,
The Adventure (The Adventure is Begin)
Author :
Evi Ichigo
Elf
Genre :
Friendship,
Romance, Family,Fantasy. And.. Gaje
Rating :
Aman
dikonsumsi
Main Casts
:
‘Infinite’
L a.k.a Kim Myungsoo as son of Poseidon
‘Infinite’
Hoya a.k.a Lee Howon as son of Zeus
‘A Pink’
Son Naeun as Athena’s Daughter
‘BEAST ‘
Son Dongwoon as son of Athena
‘A Pink’
Jung Eunji as Aphrodite’s Daughter
‘ EXO-K’
Kai / Kim Jongin as Son of Ares
‘SHINee ‘
Lee Jinki a.k.a Onew as Son of Apollo
“BOYFRIEND
‘No Minwoo as Son of Hermes
‘SHINee ‘
Choi Minho as SECRET
Other
Casts :
‘ Super
Junior ‘ Kim Jongwoon / Yesung as Apollo
‘Super
Junior ‘ Choi Siwon as Zeus
‘Super
Junior ‘ Park Jungsoo a.k.a Leeteuk as Hermes
‘ Super
Junior ‘ Lee Donghae as Poseidon
‘ SNSD ‘
Im YoonA as Aphrodite
‘Super
Junior ‘ Cho Kyuhyun as Hades
‘SNSD ‘
Kim Taeyeon as Athena
‘2PM ‘ Ok
Taecyeon as Ares
Another
cast of Super Junior
Another
cast of Infinite
Another
cast of APINK
Another
cast of SNSD
Another
cast of EXO
Type :
Chaptered
DESCLIMER
:
Certa ini
terinspirasi dari PERCY JACKSON AND THE OLYMPIANS : THE LIGHTING THIEF dan
CLASH THE TITANS. Jadi apabila ada kesamaan cerita harap pemakluman. Cerita ini
juga hasil dari pemikiran author abal-abal ini. like dan comment sangat di
perlukan untuk kelangsungan ff ini. don’t be SILENT READER ^^
PART SEBELUMNYA
_Cerita sebelumnya_
“tunggu! gerhana
matahari kan tinggal 14 hari lagi?” kata namja yang setauku bernama Lee Jinki
itu
.
“benar! Karena itu
kalian harus bergerak cepat untuk memusnahkan kraken?”
“tapi masalahnya kraken
itu tak akan terbunuh oleh senjata apa pun, apa yang membuat kita bisa
memusnahkannya?” anak dari taecyeon mulai angkat bicara.
“itulah yang menjadi
masalah besar bagi kita.” Chiron Nampak sedang berpikir keras akan hal ini.
“hanya ada satu cara.
MEDUSA!”
_story begin_
Author VOP
Ditengah-tengah
perdebatan tentang bagaimana cara mengalahkan kraken, monster mengerikan yang
diciptakan oleh Kyuhyun. Sebuah gagasan muncul dari seorang yeoja cantik
bernama Son Naeun.
“apa kau gila eoh? Apa
kau mau mati di tangan medusa?!” bentak kai
“tenanglah kai, kita
semua sedang mencari jalan untuk memecahkan masalah ini.” Minwoo menepuk-nepuk
pundak kai.
“Naeun benar, tak ada
cara lain selain medusa.”
“tapi Chiron? Bagaimana
caranya? Medusa tak akan mau bekerja sama dengan kita, yang ada malah kita yang
akan jadi santapannya,,, maksudku boneka penghuni kuilnya.”
“medusa tentu tidak
akan mau bekerja sama dengan kita jinki. Tapi tidak dengan kepalanya.”
“maksudmu kita akan
memenggal kepalanya?”
“benar sekali kim
myungsoo.”
“kalian semua gila?
Jangankan membunuhnya, melihatnya saja kita akan jadi batu.”
“tenanglah, kita memang
tak harus melihatnya, ada cara lain.”
“apa?”
Chiron mulai
menceritakan rencananya kepada mereka semua yang berkumpul di tempat itu.
tentang senjata rahasia para dewa yang menjadi satu-satunya ke kuatan untuk
membunuh medusa dan kraken.
“jadi kita semua harus
mencari senjata itu?” tanya howon.
“tentu saja kalian
semua harus mencari senjata itu karena itu satu-satunya kekuatan kalian.”
“tapi Chiron, bukankah
kita semua memiliki kekuatan yang diturunkan oleh orang tua kita?
“kau benar nona jung.
Tapi perlu kau ingat, kyuhyun tau semua itu dan tentu saja kraken akan dengan
mudah mengalahkan kalian, walaupun kalian semua mempunyai kekuatan yang sangat
hebat.”
“lalu senjata apa itu?”
tanya myungsoo penasaran.
“masing-masing dari
kalian mempunyai senjata yang berbeda-beda. Senjata itu hanya bisa di kuasai
oleh pemilik dan keturunannya.”
“maksud mu pemilik
senjata itu adalah orang tua kita semua?”
“tentu saja.”
“tapi kenapa kyuhyun
tak mengetahui tentang senjata itu?”
“ceritanya panjang,
senjata itu dibuat dari debu kronos. Dan kyuhyun tak mengetahuinya karena yang
membuatnya adalah seorang manusia biasa, manusia pertama yang diciptakan siwon.
Senjata luar biasa yang bisa mengancurkan dunia hanya dalam hitungan detik.”
“kalau begitu, kenapa
kita harus membunuh medusa jika ada senjata seperti itu?” kata myungsoo
“senjata itu memang
bisa melukai kraken, tapi senjata itu tak bisa membuhnya.”
“dongwoon benar. Kita
hanya membutuhkan senjata itu untuk membunuh medusa, hanya medusa yang bisa
membunuh kraken dengan tatapannya.”
“lalu dimana tempat
senjata itu?” tanya jinki.
“senjata itu berada
dikuil milik dewa-dewa olimpus. Kuil-kuil itu menyebar di seluruh korea.
Pertama panah milik Aphrodite ada di hutan tak jauh dari sini, kemudian gunakan
GPS dari dewa ini untuk menemukan senjata senjata yang lainnya, kalian
mengerti?” semuanya tampak menganggukan kepala mendengar penjelasan dari
Chiron.
“baiklah semuanya, tak
ada waktu lagi.” Semuanya Nampak sibuk mempersiapkan barang-barang mereka. Dan
sebentar lagi petualangan yang sebenarnya akan segera dimulai.
****
Myungsoo VOP
Setelah selesai
berkemas-kemas dengan barang-barang yang akan ku bawa dalam perjalanan yang
sejujurnya aku tak tau apa yang akan terjadi dalam perjalanan nanti, tapi satu
hal yang aku tau, bahaya akan selalu mengancam kami. Aku melirik sekitarku,
nampaknya mereka semua –minwoo, eunji, howon, kai, jinki, naeun, dan dongwoo-
masih dalam kegiatan mereka mengepak barang.
“kalian semua sudah
siap?”
“ya!” ucap kami
serempak.
“tapi sebelum kalian
berangkat, aku akan memperkenalkan seorang lagi yang akan menemani perjalanan
kalian.”
“jadi bukan kau yang
menemani kami?”
“tentu saja bukan kai.
Aku tak bisa meninggalkan tempat ini, lagipula jika aku ikut dengan kalian itu
berarti aku membongkar identitas kalian.”
“lalu siapa yang akan
menemani kami?” tanya minwoo.
“dia adalah seorang
satyr bernama Choi Minho.” Kata Chiron kemudian datanglah seorang, maksudku
seekor satyr. Aku tak tau harus menyebutnya
seorang atau seekor. Dia manusia,,,,, baiklah kambing. Maksudku setengah manusia
setengah kambing.
“dia adalah choi minho,
dia tau segalanya tentang kuil itu dan medusa. Dia adalah pelindung untuk
kalian berdua.” Chiron mengalihkan pandangannya kearahku dan howon.
“untuk kami?”
“benar. Karena hanya
kau dan myungsoo adalah demigod dari dewa terkuat dan dari mereka semua hanya
kalian yang tak tau cara berperang dan juga mengendalikan kekuatan kalian. Jadi
aku rasa kalian akan sangat membutuhkannya.” Kata Chiron. Ya apalah itu.
mungkin benar kami akan membutuhkannya. Nampaknya ia sangat kuat dan kurasa itu
lebih baik daripada tidak sama sekali bukan.
“baiklah, aku akan
mengantar kalian sampai gerbang depan. Ingatlah baik-baik anak buah kyuhyun
sewaktu-waktu bisa mengancam nyawa kalian, jadi berhati-hatilah.” Chiron
mengantar kami menuju gerbang depan dan selalu memberi nasehat agar kami selalu
berhati-hati dan selalu mengingat bahwa waktu kami tak lebih 14 hari untuk
membunuh kraken. Nampaknya petualangan yang sebenarnya akan dimulai dari
sekarang.
***
Di tengah perjalanan.
“apakah perjalananya
masih jauh?” tanyaku disela-sela perjalanan kami. Aku sudah merasa sangat lelah
karena aku merasa kita sudah berjalan jauh sekali dari perkemahan. Perkemahan
saja sudah tidak terlihat.
“apa kau lelah wahai
kim myungsoo?” Kata naeun. Aku tak tau maksud gadis itu berkata seperti itu
padaku. Entah ia hanya ingin menggodaku tau apa yang jelas saat ini aku kesal
dibuatnya
“tentu tidak nona Son
Naeun, aku hanya ingin tau seberapa jauh lagi kita akan menempuh perjalanan
ini.” ucapku sedikit ketus. Nampaknya ia tak mau lagi menanggapi omonganku. Dan
kini aku merasa bersalah padanya, sedikit merasa bersalah maksudku. Lagipula
aku tak ingin kelihatan lemah di depan seorang gadis. Aku pun mendekatinya
“mianhae”
“wae?”
“masalah yang tadi, aku
rasa aku terlalu kasar padamu.”
“oh, aku rasa kau tak
perlu meminta maaf. Aku tau kau memang tak terbiasa akan hal ini, tapi cobalah
untuk tidak mengeluh seperti howon.” Apa katanya? Aku mengeluh? beraninya dia membandingkanku
dengan howon. Seharusnya tadi aku tidak usah minta maaf padanya. Perjalanan
kali ini sungguh membuatku kesal. Aku pun memutuskan untuk menjauh dari yeoja
itu.
“tunggu!!” teriak minho
tiba-tiba.
“ada apa minho?” tanya
dongwoon yang sedari tadi terus bersama dengan naeun.
“aku merasa kita dalam
bahaya?”
“apa maksudmu kita
dalam bahaya?” aku tak mengerti apa yang dikatakan olehnya. Kita memang sedang
berada di hutan dan tentu saja bahaya dari binatang-binatang di hutan ini. dan
menurutku kita semua bisa untuk melawan satu atau dua singa ataupun gajah. Itu
bukan bahaya yang berarti benarkan?”
“minotaur!” terdengar
sebuah suara seperti sapi yang sedang mengamuk, muncullah sepuluh sosok makhluk
buas yang menyerupai sapi yang bisa berdiri tegak. ‘inikah minotaur?’ batinku
“semuanya keluarkan
senjata kalian! Tak ada waktu lagi!” perintah minho sang satyr.
“senjata apa?” teriakku
karena aku merasa aku tak punya senjata apa pun selain pulpen yang diberian
sunggyu songsaenim atau Chiron.
“maksudmu pulpen ini?
ini hanya sebuah pulpen?” howon menimpali.
“itu bukan pulpen
biasa! tekan pulpen itu dan hati-hati AARRRGGGHHHHH!” nampaknya minotar itu
mulai menyerang minho dan yang lainnya. Aku pun langsung menekan pulpen itu
dan,,,,, aku tak bisa percaya akan hal ini, pulpen itu berubah menjadi pedang.
Aku menoleh ke arah howon, ia memberiku kode dengan menganggukan kepalanya dan
aku tau pasti akan hal itu. baiklah ini saatnya.
***
Author VOP
“SERANG!!” teriak kai.
Mereka semua mulai menyerah minotaur itu. eunji mulai memanah minotaur itu satu
demi satu, sementara yang lain menggunakan pedang mereka. Nampaknya minotaur
itu tak mudah untuk dikalahkan.
“bagaimana ini, mereka
terlalu kuat?” teriak jinki.
“tak ada cara lain
tusuk perut mereka, minwoo dan eunji akan mengalihkan perhatian mereka, yang
lain bersiap-siaplah tusuk dengan pedang kalian.” Perintah kai.
“hai makhluk jelek, apa
kalian mencari kami?” minwoo dan eunji
sudah berada di belakang para minoutau itu. minotaur-minotaur yang terpancing
segera mengejar minwoo dan eunji. Minwoo dan eunji segera berlari, tetapi
mereka berlari kearah yang berlainan.
“kenapa mereka pergi
kearah yang yang berlainan? Aku harus mengejar eunji.” Howon segera berlari
kearah eunji.
“HOWON! APA KAU GILA?
HOWON!” Kai berkali-kali berteriak dan meminta howon untuk tidak mengejar
eunji, tapi howon tetap saja nekat.
”ARRRGGGHHH!” ternyata
tidak semua minotaur pergi mengejar eunji dan howon, sebagian minotaur itu
masih berada disini dan menyerang mereka selagi perhatian mereka tertuju kearah
howon yang mengejar eunji.
“minotaur kali ini kau
benar-benar membuatku jengkel.” Myungsoo mengayunkan pedangnya ke arah minotaur
“KIM MYUNGSOO APA YANG
KAU LAKUKAN! MENYINGKIRLAH!” minho berteriak menyuruh myungsoo agar tidak
melawan minotaur-minotaur itu. myungsoo tetap saja tidak mendengarkan minho dan
terus berusaha melawan minotaur-minotaur itu. tak ada yang membantu myungsoo
karena mereka juga kewalahan mengahadapi minotaur-minotau yang lainnya.
“arrggghhh!” myungsoo
meringis karena dirinya terpental dan menabrak sebuah pohon sementara
minotaur-minotaur itu semakin mendekat dan berlari kearahnya.
BRUAKK!!
Myungsoo berhasil
menghindar dan gantinya tanduk minotaur itu menancap dibatang pohon. Dengan
sekuat tenaga minotaur itu melepaskan tanduknya dari batang pohon.
KRIEEKKKKTTT
Akhirnya minotaur itu
berhasil melepaskan diri dengan tanduknya patah. Minotaur itu terhuyung-huyung
kebelakang. Myungsoo sadar bahwa inilah saatnya menusuk minotaur itu, tetapi ia
baru menyadari pedangnya terlepas dari genggamannya dan terjatuh di dekat
minoutaur yang satunya lagi. Myungsoo pun bangkit dan berlari kearah pohon
dimana terdapat tanduk minotaur, ia mencoba melepaskan tanduk itu dengan sekuat
tenaganya, saat itu juga minotaur hanya berjarak kurang dari sepuluh kaki
darinya dan minho melihatnya.
“MYUNGSOO AWAS!”
myungsoo berhasil melepaskan tanduk minotaur itu dan langsung menusuk minotaur
yang sudah berada tepat di belakangnya. Minotaur itu pun mengerang dengan
kerasnya kemudian hancur berkeping-keping. Tak lama setelah itu
minotaur-minotaur yang lainnya hilang begitu saja.
BRUUUKKK
“MYUNGSOO!” minho
berteriak dan langsung menghampiri myungsoo yang tiba-tiba terjatuh.
“myungsoo! Sadarlah!”
****
“kenapa kau ada
disini?” eunji kaget karena melihat howon datang menghampirinya
“diamlah, tak ada waktu lagi untuk
menjelaskannya.” Howon berkata tanpa melihat kearah eunji. Pandangannya hanya
tertuju kearah minotaur-minotaur itu. howon mengayunkan pedangnya ke arah
minotaur yang ada di depannya. Ia berusaha keras mengalahkan minotaur itu.
berkali-kali howon terjatuh karena ternyata minotaur-minotaur itu lebih kuat
dari yang ia bayangkan.
“eunji panah!” eunji
menghabiskan semua panahnya, tetapi tak ada satupun yang berhasil melukai
minotaur walau semuanya tepat sasaran seolah-olah kulit minotaur itu terbuat
dari besi.
“sial” gerutu howon
sambil menyeka darah yang mengalir di bibirnya. Berkali-kali ia ayunkan
senjatanya ke arah minotaur, ia memang berhasil menebas ekor dan telinga
minotaur, tapi semuanya sia-sia karena bagian tubuh yang hilang akan muncul
lagi. Howon mencoba mengayunkan pedangnya lagi tetapi ditepis begitu saja oleh
minotaur dan membuat howon terjungkal ke belakang. Howon mencoba bangkit tapi
sia-sia. Sepertinya pergelangan kakinya terkilir. Minotaur itu semakin mendekat
ke arah howon.
“HOWON AWAS!” howon
yang sudah tak bisa bangkit lagi mencoba mengayunkan pedangnya sebai usaha terakhirnya.
Ketika berusaha mengayunkan pedangnya minotaur itu mendadak lenyap dari
hadapannya dan sekarang ia hanya bisa terkulai lemas di tanah karena kakinya
terkilir.
“howon, kau baik-baik
saja?” eunji berlari ke arah howon, ia terlihat sangat panic.
“aku baik-baik saja,
hanya sedikit terkilir.”
“aku akan membantumu
bangun, kita cari yang lainnya untuk minta pertolongan.” Eunji pun membantu
howon untuk bangun dan memapahnya mencari yang lain.
***
Myungsoo masih
terbaring lemas di atas paha naeun yang sedang mengobatinya. Ternyata myungsoo
mendapat luka yang cukup serius di kepalanya karena benturan keras. Mereka
memutuskan untuk membuat tenda dan beristirahat sejenak malam ini mengingat
kondisi myungsoo dan yang lainnya terluka cukup parah. Mereka terpaksa menginap
disini untuk memulihka kondisi badan mereka, walaupun mereka tau, ini malam
yang terlalu singkat untuk beristirahat karena waktu sudah menunjukan pukul 2
dini hari.
“apa myungsoo masih
pingsan?” tanya minho
“masih, nampaknya
benturan tadi menyebabkan sedikit memar di otaknya. Tapi aku usah khawatir,
sebentar lagi ia akan siuman.” Naeun berkata sambil tersenyum.
“ini semua salahku.
Seharusnya aku melindungi mereka, tapi apa yang aku perbuat. Aku gagal
sebagaipelindung bagi mereka.” Minho memukul-mukul kepalanya.
“minho tenanglah. Kau
tidak gagal sebagai pelindung. Kau sudah melakukan hal yang tepat. Kita semua
tau jumlah minotaur itu lebih banyak dibanding kita semua, mereka juga lebih
kuat. Aku yakin mereka tak akan menyalahkanmu atas semua ini.” naeun mencoba
menenangkan minho
Kai masuk ke dalam
tenda tempat myungsoo istirahat dengan membawa seember air dan
BYUUUURRRRRRRRRRR
“kai kau apa-apaan
sih?!” naeun marah-marah karena cipratan air juga mengenainya.
“uhuk,,, huk,, hukk.!” Myungsoo
tiba-tiba sadar dari pingsannya.
“myungsoo!” naeun dan
minho segera menghampiri myungsoo.
“kau tau apa yang kau
lakukan eoh? Kau hampir saja mencelakainya! Bentak naeun.
“aku tak salah, toh dia
juga sadar. Aku hanya berpikir jika dia anak dari donghae itu artinya ia akan
sembuh dengan air.” Kata kai dengan tampang tanpa dosanya.
“iya, tapi kan….”
Kata-kata naeun terputus karena melihat tubuh myungsoo yang penuh sinar,
seluruh luka ditubuh myungsoo hilang seketika bersamaan dengan hilangnya sinar
di tubuh myungsoo.
“kau tak apa-apa kan?”
naeun segera menghampiri myungsoo yang masih terbaring dengan tangan memegang
kepalanya. Naeun segera membantu myungsoo untuk duduk.
“apa yang terjadi?”
myungsoo masih memegang kepalanya mencoba untuk mengingat apa yang telah
terjadi sampai ia tak mengingat apa pun.
“mianhamnida.” Ucap
minho sambil berlutut di depan myungsoo.
“kenapa kau minta
maaf?”
“maaf karena aku tak
bisa melindungimu dari para minotaur itu. maaf karena aku, kau menjadi seperti
ini.” minho serasa ingin menangis.
“sudahlah, semua sudah
berlalu. Lagipula aku tidak apa-apa. Kau tak usah minta maaf karena itu, itu
semua bukan kesalahanmu.” Myungsoo tersenyum dan menepuk-nepuk pundak minho.
Naeun yang melihat kejadian itu ikut tersenyum, matanya tertuju ke arah
myungsoo, entah apa yang dipikirkannya.
***
Myungsoo VOP
Aku keluar dari tendaku
bersama naeun yang masih memopohku. Kesadaranku belum pulih betul. Kulihat
diluar mereka masih asik dengan apa yang mereka lakukan. Seperti jinki yang sedang
memainkan seluringnya. Kai yang sedang mengasah pedangnya. Satu hal yang
menarik perhatianku howon sedang diobati oleh eunji. Ku perhatikan mata howon
terus menatap eunji. Aku yakin howon sangat menyukai eunji.
“apa yang kau lihat
eoh?” naeun menyenggol bahuku.
“anio, aku hanya
menikmati udara pagi hari.” Ucapku kemudian mengalihkan pandangan kea rah
hutan. Ku lirik naeun yang sedang mempoutkan pipinya. Aku hanya bisa menahan
tawa, ternyata ia sangat menggemaskan.
“kau sudah sadar?” aku
sedikit kaget karena minwoo sudah berada di sampingku.
“kau hobi sekali
mengagetkan orang. Tiba-tiba saja kau sudah ada sampingku. Hampir saja aku
jantungan.”
“hahahahaha. Kau itu
lucu.” Aku mengerutkan alisku karena tak mengerti kata-kata yang ia ucapkan.
“aku lucu?” ucapku
sambil menunjuk diriku sendiri dengan telunjukku.
“tentu saja ia
mentertawaimu, dia memang jahil sekali ditambah ia memiliki kemampuan
teleportasi yang membuatnya tambah jahil.” Kata naeun dan aku hanya mengucapkan
“oh”
Matahari pagi menyinari
hutan lebat itu, terlihat sebuah kuil pemujaan yang aku yakini itu adalah kuil milik
Aphrodite.
“lihat! Bukan kah itu
kuil?” tunjukku ke sebuah bangunan.
“hei minho, apa benar
itu kuil milik Aphrodite?” tanya kai.
“mungkin. Untuk
memastikan kita buka gulungan GPS dari dewa.” Kulihat minho mulai membuka
gulungan kertas yang sedari tadi ia pegang.
“iya, ini memang
kuilnya.ayo kita masuk! Hati-hati, disekitar kalian masih banyak bahaya yang
sewaktu-watu bisa mengancam kalian.” Kami pun akhirnya masuk ke dalam kuil itu.
“tunggu!”
“ada apa lagi? Bukankah
itu memang kuil Aphrodite?” tanyaku, karena minho tiba-tiba saja menghentikan
perjalanan kami.
“aku hanya baru
menyadari satu hal. Laki-laki dilarang masuk kuil ini.”
“jadi hanya kami berdua
yang masuk?” tanya eunji dengan tatapan tidak percaya
“iya! Berhati-hatilah.
Tapi aku rasa kyuhyun tak akan melukaimu selama kau berada di dalam.” Jelas
minho. Eunji dan naeun mulai melangkahkan kakinya ke dalam kuil itu.
***
Naeun VOP
Aku melangkahkan kakiku
tanpa rasa takut. Aku terus melangkah menuju kuil itu, kuil Aphrodite. Kuil ini
begitu terawat. Aku tak yakin ada orang yang mau membersihkan kuil yang jauh di
pelosok hutan ini.
“apa kau tak merasa
aneh?” tanyaku.
“aneh?”
“iya aneh. Kuil ini
begitu bersih. Kau tau kuil ini berada jauh di tengah hutan, ku rasa tak ada
orang yang akan membersihkannya.”
“memang benar, tapi aku
rasa kau melupakan satu hal tentang malaikat.”
“malaikat? Maksudmu
malaikat dari divisi dewa-dewa olimpus yang melakukan semua ini?” aku memang
tau akan malaikat itu, tapi aku sama sekali tidak tau tentang tugas
malaikat-malaikat yang membersihkan kuil majikannya.
“naeun, kau lihat itu?”
eunji menarik lenganku dan menunjuk sebuah busur yang bercahaya. Kami pun
berjalan mendekati busur itu. busur itu berada tepat dibawah sebuah patung
dewi, dan aku rasa itu adalah patung Aphrodite.
“ini kah senjatanya?”
tanya eunji.
“ya aku rasa juga
begitu. Busur ini berada tepat di bawah patung ini”
“patung ini? apakah ini
patung Aphrodite?”
“aku juga tidak tau,
tetapi mungkin saja.” Ucapku
“seperti kata orang, ia
memang sangat cantik.” Eunji mulai meneteskan air matanya. Aku tau perasaan
eunji karena aku juga mengalaminya. Saat aku lahir ke dunia ini bersama kakakku
dongwoon. Aku tak pernah melihat sosok ibuku. Aku dan kakakku dititipkan kepada
Chiron di perkemahan itu. kami para demigod tidak pernah tau orang tua kami.
Siwon tidak pernah mengisinkan dewa-dewa olimpus untuk menemui keturunan mereka
dari manusia karena akan menyebabkan para dewa tidak focus akan tugas-tugasnya.
Sayangnya peraturan itu baru di buat setelah aku lahir. Peraturan yang aneh
memang, tetapi peraturan tetaplah peraturan.
“cepatlah, kita tak
banyak waktu lagi.” Aku menepuk pundak eunji dan mulai tersenyum ke arahnya.
Kami pun ke luar dari kuil itu. setelah kami keluar kuil itu lenyap begitu
saja. Ku lihat mereka semua sudah menunggu kami, mereka semua tersenyum,
terutama myungsoo. Senyumnya begitu indah dan membuatku kembali tersenyum.
“kalian sudah
mendapatkannya?” tanya howon
“ini!” tunjuk eunji.
Panah yang di genggam eunji itu mulai bersinar lagi dan kemudian menghilang.
“panahnya menghilang.”
“tenang! Panahnya ada
disini.” Minho menarik tangan eunji dan memperlihatkan gambar panah di
pergelangan tangan eunji.
“kalau kau ingin
memerlukan panah ini, kau hanya perlu berkonsentrasi.” Jelas minho.
“lalu kemana tujuan
kita selanjutnya?” tanyaku, minho mulai membuka gulungan kertas gps dari dewa
itu.
“kita akan
ke,,,,,,,LOTTE WORLD”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar