Selasa, 30 September 2014

Cukup Untuk Semuanya

jalani apa saja yang ada di depanku saat ini
tak usah tengok ke belakang lagi
sudah cukup cinta dan rasa yang terpendam dan tak pernah terungkap selama beberapa tahun terakhir ini
cukup air mata yang menghiasi hari hari
cukup semua mimpi indah yang menghiasi setiap malam di tidurku
entah kau tau atau tidak tentang perasaan
entah kau peduli atau pun tidak
tapi aku rasa semuanya cukup
jika memang benar kau menyadarinya katakan secepatnya
jika tidak, aku kan menutup semua kenangan ini rapat-rapat agar tak ada lagi rasa sakit dan air mata



Kamis, 08 Mei 2014

Friendship in My Mind



Hidup itu memang tak mudah. Satu kalimat yang aku sendiri percaya itu. Sejujurnya aku bingung mulai ini dari mana. aku bukanlah orang yang terbiasa curhat lewat tulisan-tulisan. aku juga bukan orang yang semudah itu membocorkan semua rahasiaku. Walaupun aku sering cerita ke temen-temenku tentang apa yang aku alami, siapa yang aku suka, atau apa pun yang terjadi sama aku, tak semuanya aku ungkapin ke mereka. aku lebih seneng mendem itu sendiri. Aku nganggep mereka itu gak bakalan mengerti apa yang gue rasain. Aku nganggep mereka itu gak bakal paham apa yang terjadi sama aku. Hidupku itu penuh rahasia yang hanya aku sendiri yang tahu. Hidupku itu cukup aku aja yang tau, entah itu aib buatku atau kebanggaan buatku. Cukup aku yang tau. Kalian semua pasti nganggep aku egois kan? Ya, aku akui, aku memang egois. Aku akuin semua itu. aku merasa keegoisanku itu bagian hidupku yang akan terus melekat kayak lem sama perangko. aku sudah berusaha untuk meminimalisir keegoisanku tapi hasilnya NIHIL. Disamping egois, aku juga orangnya tertutup. aku jarang bertemen sama siapa pun. Temenku bisa dihitung jari. Menurutku temen itu gak usah banyak-banyak, cukup yang bisa ngertiin kita dan nerima kita apa adanya, bukan karena kita anak orang kaya atau kita powerful. Cukup ada disaat kita butuh dan yah bermanfaat lah. Maksudku ya temen yang ngarahin kita ke jalan positif bukan sebaliknya. Mungkin yang aku maksud sahabat kali ya. Temen itu ya yang kita ajak hangout bareng, Yang kita ajak seneng-seneng bareng, Yang ketemu kita setiap hari tanpa tau apa yang kita rasain bahkan tanpa peduli apa yang kita rasain. Yah walau mereka tau apa yang terjadi sama kita mereka hanya bakal prihatin tanpa melakukan apa-apa. Temen menurutku adalah orang yang sebatas kenal kita dari luar aja. Temen sama sahabat itu berbeda. Aku nggak tau seberapa besar pengetahuanku tentang sahabat atau teman. Selama hampir lebih dari 16 tahun aku hidup di sunia ini, dan selama lebih dari 12 tahun aku bersosialisasi dengan orang-orang sebaya denganku, orang-orang yang dekat denganku hanyalah orang-orang yang aku kelompokan sendiri dalam batas teman. Aku tak tau mengapa tapi itulah mereka. Waktu aku SMP contonya. Murid kelasku itu ada 40 orang dan mayoritas dari mereka itu terlalu mementingkan diri mereka sendiri. Mereka cenderung untuk bergaul dengan orang-orang yang menurut mereka ‘Gaul’. Mereka cenderung untuk meninggalkan. Mungkin lebih tepatnya memandang sebelah mata orang yang menurut mereka ‘nggak gaul’. Aku sendiri enggak mengerti tentang ’apasih arti kata gaul bagi mereka?’ apakah itu orang yang selalu eksis di sosmed atau mereka yang punya banyak ‘jaringan’’? entah lah. Yang jelas saat itu aku tak terlalu peduli dengan hal-hal seperti itu. Itu hanya sebatas pengamatanku saja. Tak banyak orang yang dekat denganku saat itu. Hnaya beberapa. Dan diantara mereka pun tak ada yang yang seperti sahabat bagiku. Mungkin hanya satu dua orang yang ‘mendekati’  sebagai sahabat. Aku ingin punya sahabat. aku harap aku bisa punya satu sahabat, entah itu cewe atau cowo. Buatku sahabat itu lebih kayak saudara. aku bisa berbagi dengan dia, aku bisa curahin semua yang aku rasain. aku bisa buka aibku dengan dia, dan yang penting aku nyaman bersamanya. Tapi apa aku bisa? Dengan sifatku yang tertutup dan egois ini, apa aku bisa punya sahabat? Nggak hanya itu. Satu sifat yang lebih parah adalah aku gak gampang percaya sama orang. aku nggak bisa percaya sama orang 100%. Bagiku yang bisa aku percaya hanya diriku sendiri. aku sering paranoid sendiri kalau aku cerita sama orang tentang masalahku. Dipikiranku huma ‘gimana kalo misal ni anak bocor?’ ato “gimana kalo ni anak bakal ngejauh dari aku?’ dan kata-kata lain yang sejenisnya. aku takut untuk percaya sama orang lain. aku takut dikecewain. Karena itulah aku gak tau yang mana dari sekian temenku yang bisa aku anggap sahabat. aku takut untuk kehilangan. aku takut dijauhin oleh orang yang aku anggap sahabat nanti, jika aku cerita semua tentangku. Apa lagi kalo urusan cowo. Jujur, aku takut jatuh cinta pada cowo yang sama dengan sahabatku nanti. Menurutku gak lucu gitu kalau aku cerita tentang cowo yang aku taksir sedangkan cowo itu juga cowo yang dia taksir. Makanya aku Cuma bisa nulis apa yang aku rasain. Apa yang aku alami. Aku gak tau kalian nganggep aku orang yang seperti apa. Tapi inilah aku dengan segala kekuranganku. Inilah aku dengan segala keterbatasanku. Tapi aku percaya Tuhan tau apa yang terbaik buatku. Tuhan pasti sudah memilih sahabat yang terbaik buatku. Sahabat yang bisa meringankan masalah-masalahku. Sahabat yang ada setiap aku butuhin. Aku nggak tau kapan Tuhan bakalan ngasi aku sosok sahabat yang aku butuhin. Tapi aku percaya hanya waktu yang bisa menjawab semuanya.

Rabu, 02 April 2014

Don’t Say Good Bye



annyeonng!!! author blog abal-abal ini kembali dengan fanfiction yang sepi peminat. kali ini author akan memposting sebuah cerpen. cerpen ini hanya tugas ujian praktek author jadi mohon dimaklumi karena gak sempet di edit, sekian.......

Title                 : Don’t Say Good Bye.
Author             : Evi T. Yanti (Evii_topp)
Type                : Ficlet
Main Cast        : Infinite L and APink Naeun
Genre               : Romance, hurt, etc.

 Klik! Klik! Klik!
Seorang remaja laki-laki sedang melakukan aksinya. Ia sedang memata-matai Son Naeun, seorang gadis yang merupakan teman sekelasnya. Akhir-akhir ini ia sering melakukan hal itu. Entah apa yang menarik dari gadis itu. Gadis itu tak begitu cantik, tak pula begitu pintar. Gadis itu pun tak terkenal. jangankan terkenal, teman saja mungkin ia tak punya. Gadis itu selalu terlihat sendirian.bahkan selama hampir 3 tahun ia berada di kelas yang sama dengan Naeun, ia tak pernah menyadari kehadiran Naeun. Ia tak mengetahui kalau ada makhluk bernama Son Naeun yang sekelas dengannya. Ia tak habis pikir bagaimana bisa seseorang hidup tanpa seorang teman. Kim Myungsoo, remaja laki-laki yang sedang memata-matai Son Naeun mungkin telah jatuh cinta pada gadis itu. Sepulang sekolah, ia terbiasa untuk  memandang wajah gadis itu. Ia selau tersenyum mengingat hal pertama yang membuatnya ingat bahwa ia sekelas dengan Son Naeun. Saat itu dirinya bersama Naeun disuruh mengantar tugas-tugas Biologi ke ruang guru. Dalam perjalanan, tak ada suara pun yang keluar dari bibir masing-masing. Myungsoo berjalan di depan Naeun, ia sengaja melakukan hal itu karena ia merasa canggung, ia malu karena ia mengira telah mengenal semua orang di sekolah ini, bagaimana mungkin ia bisa tidak mengenal makhluk satu ini?. Setelah sekian lama diam, Myungsoo memberanikan diri menyapa gadis yang berjalan di belakangnya.
“hai!”
“......”
“loe Son Naeun kan?”
“.......”
“loe pemalu ya? Tak apa, gue maklum kok?” myungsoo mulai sedikit kesal, tapi ia masih menahan emosinya.
“......”
“hya! loe bisa gak......” mata Myungsoo melotot, karena gadis yang sedari tadi ia berusaha ajak bicara ternyata sedang tergeletak tak berdaya. Son Naeun pingsan. Myungsoo segera menolong Naeun, menggendongnya ke ruang UKS.
Myungsoo mondar-mandir di samping tempat tidur UKS. Ia masih menunggu Naeun sadar. Sejenak pandangannya bertemu dengan wajah polos Naeun yang sedang terlelap tak sadarkan diri. Sejenak ia terpana dengan sebuah wajah polos, baru pertama kali ini ia melihat wajah sepolos itu. Perlahan ia menarik kursi dan mendekatkan dirinya ke tempat tidur. Tanpa ia sadari tangannya bergerak mengelus rambut gadis itu. Rasanya ia tak mau meninggalkan gadis itu. Perlahan, mata naeun mulai terbuka, membuat myungsoo sedikit salah tingkah, ia segera menjauh dari Naeun. Naeun bangun dari tempat tidur sambil memegang kepalanya.
“Kau sudah baikan?” tanya Myungsoo.
“terima kasih.” Jawab Naeun seadanya dengan suara yang lemah.
“kau kenapa? Belum sarapan?” Myungsoo mencoba lebih akrab
“mungkin.”
“tugasnya sudah aku antar, kau tak usah khawatir.”
“oh..”
“kalau begitu, aku balik duluan. Semoga cepat sembuh” Myungsoo yang sudah tak tahan segera meninggalkan Naeun sendirian di ruang UKS. Ia tak mengetahui bahwa gadis yang ia tolong tengah tersenyum ke arahnya. Sejak saat itulah ia mulai memperhatikan gadis itu. Tiba-tiba seseorang membuka pintu kamarnya.
“hei, bro!” sapa sebuah suara itu. Myungsoo  buru-buru mematikan kameranya.
“loe ngagetin gue tau! Napain lu ke sini?”
“gue mau ngasi tau loe aja, gue Kim Jongin bakal ngajak cewe pujaan hati gue Son Naeun ke Prom Night lusa!” teriak cowo bernama Kim Jongin di kmar Myungsoo, membuat L melototkan matanya.
“Son Naeun? Jadi cewe itu adalah Son Naeun?” Kim jongin hanya manggut-manggut. Myungsoo berusaha menelan ludahnya. Ia ingat teringat akan cerita Jongin, sahabatnya itu menyukai seorang gadis, dan gadis itu berada di kelas mereka. Sayangnya ia dan Jongin tidak berada di kelas yang sama. Jongin sering bercerita kepadanya tentang gadis itu, Jongin sering meminta sarannya untuk mendekati gadis itu. Awalnya Myungsoo mengira gadis itu adalah Bang Minah, cewe tercantik di kelasnya. Ia sama sekali tak menyangka gadis itu adalah Son Naeun.
“woy, loe sakit ya? Bengong aja dari tadi.” Jongin menepuk bahu Myungsoo, menyadarkan laki-laki itu dari lamunannya.
“ah,, gak kenapa, gue hanya lagi kecapain doang” sangkal myungsoo.
“trus? Emang si Naeun itu mau keluar bareng loe?”
“ya mau lah. Siapa coba yang nolak pergi bareng cowo sekeren gue? Emang kaya loe, yang belum punya pasangan :P”
“gue bukanya GAK PUNYA pasangan, gue hanya BELUM nyari doang. Gue gak yakin loe bisa ngajak si Naeun itu ke Prom Night?”
“ya bisa lah. Lo ngeraguin kegantengan sohib loe ini? Semua juga udah tau kalo gue ganteng. Setidaknya kalo dibandingin sama loe, gue lebih ganteng dikit dari loe”
“he...eh. bisa gitu ya? Siapa yang bilang tuh?”
“gue... gak denger loe?” Myungsoo melempar sebuah bantal ke arah Jongin. Jongin yang tak mau kalah melempar bantal itu ke arah Myungsoo. Akhirnya mereka saling perang bantal.
Setelah kepergian Jongin dari kamarnya. Myungsoo kembali merenung. Nampaknya ia tidak akan pergi ke Prom Night lusa nanti. Myungsoo mengambil kameranya dan mulai memandangi wajah gadis yang telah menghancurkan hatinya walau gadis itu tak sengaja melakukannya. Ia mulai menyadari sesuatu dari foto-foto itu. Dari beberapa foto yang ia ambil terlihat Naeun tengah berusaha menahan sakitnya. Beberapa diantara foto itu juga Naeun sering menjatuhkan beberapa barang tanpa ia sadari seolah tangannya sangat rapuh untuk memegang sesuatu. Myungsoo mulai bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi pada gadis itu. Apa ia mengidap suatu penyakit, apa penyakitnya parah? Diantara pikirannya yang sedang berbelit-belit, handphonenya bergetar. Ada SMS dari Jongin
Bro! gue kayaknya gak bisa pergi ke PM lusa nanti. Gue baru aja kecelakaan dan gue sekarang ada di Seoul Hospital. Gak usah khawatir, gue baik-baik aja, Cuma kaki gue aja yang patah. Gue mau minta tolong sama loe, gue udah terlanjur janji sama Naeun, gue mau loe gantiin gue pergi ke PM bareng Naeun. Sampain maaf gue ke dia. Jaga dia, awas kalo ada apa-apa sama dia. Loe abis di tangan gue!
Serasa terguyur air dingin, antara senang dan kasihan. Myungsoo gak tau apa yang ia rasakan saat ini. Ia senang bisa pergi dengan Naeun. Ia tak sabar menanti hari itu. Di sisi lain, ia merasa kasihan dan tak enak jika bahagia di atas penderitaan sahabatnya. Tapi kebahagiaannya jauh lebih besar dari rasa penyesalannya. ia mulai berkhayal bagaimana ia dan Naeun pergi ke Prom Night berdua, Bagaimana ia dan Naeun saling bergandengan tangan, bagaimana ia akan selalu berada di sisi gadis itu. Ia tak sanggup memikirkannya lagi, rasanya ia bisa menjadi orang gila saking senangnya.
Hari itu pun tiba, Myungsoo menjemput Naeun ke rumahnya. Myungsoo sudah berada di depan rumah Naeun. Ia memakai kemeja putih yang dibalut dengan tuxedo hitam, menjadikannya terlihat semakin tampan. Myungsoo menekan bel pintu rumah Naeun beberapa kali hingga pintu mulai dibuka oleh seseorang. Naeun tengah berdiri di depan Myungsoo memakai gaun satin putih dengan panjang selutut. Pakaian itu membuat Naeun sangat cantik dan sangat cocok bersanding dengan Myungsoo. Sejenak Myungsoo terdiam terpesona melihat sosok Naeun. Ia tak menyangka Son Naeun yang ia kenal selama ini bisa secantik ini.
“hai” ucap Naeun membuat Myungsoo tersadar dari lamunannya,
“kau sudah siap? Ayo kita berangkat.” Myungsoo terlihat sangat canggung ketika mengucapkan hal itu.
“maaf myungsoo. Aku sudah janji dengan Jongin pergi ke Prom Night malam ini”
“oh, kau belum tau kalau jongin kecelakaan?”
“astaga? Jadi Jongin kecelakaan? Bagaimana keadaannya?”
“dia baik-baik saja, hanya tulang kakinya saja yang patah. Dia menyuruhku untuk pergi denganmu ke Prom Night. Ia juga minta maaf padamu ia tak bisa menepati janjinya.”
“tak apa, semoga ia cepat sembuh.”
“kalau begitu, kau mau kan pergi denganku?” tanya Myungsoo yang dijawab dengan sebuah annggukan oleh Naeun. Myungsoo segera menggandeng tangan Naeun. Jantung Myunngsoo berdegup kencang, ia segera mengajak Naeun pergi ke Prom Night
Ketika Myungsoo dan Naeun melangkahkan kaki mereka ke halaman sekolah, tempat Prom Night diadakan. Semua mata tertuju ke arah mereka. Tiba-tiba sebuah ide terlintas di kepala Myungsoo. Ia akan menyatakan cintanya pada Naeun malam ini juga. Ia merasa ini waktu yang tepat. Walau ia belum lama mengenal Naeun, ia tak bisa memungkiri bahwa hatinya telah sepenuhnya dimiliki oleh Naeun. Prom Night berjalan dengan lancar. Selama Prom Night tangan Myungsoo dan Naeun saling bertautan. Myungsoo seolah tak ingin melepaskan tangan Naeun walau hanya sedetik. Prom Night pun berakhir, semua siswa pun bubar satu persatu menyisakan mereka berdua. mereka tak menunjukan tanda-tanda akan beranjak pergi. Naeun berjalan menuju panggung. Ia tak menyangka ia dan Myungsoo dinobatkan menjadi raja dan ratu Prom Night tahun ini. Naeun ingin meyakinkan dirinya bahwa ia tidak bermimpi. Myungsoo mengikuti Naeun dari belakang.
“apa kau bahagia?”
“hem.”
“aku juga” myungsoo menarik lengan Naeun, membalikan badannya agar mereka saling berhadapan.
“Son Naeun, ada yang ingin aku katakan.”
“ya.”
“aku...... aku.... dari dulu..... kau ingat tidak.....” myungsoo mulai nervous mendadak, membuyarkan setiap kata yang ada di kepalanya
“ya?”
“gue suka loe, gue jatuh  cinta sama loe. Plis jadi pacar gue.”
“hah?!”
“ia, gue jatuh cinta sama loe, gue mau lo jadi pacar gue..”
“aku juga suka sama kamu, aku juga jatuh cinta sama kamu, tapi......” Naeun belum menyelesaikan kalimatnya ketika Myungsoo menariknya kepelukan Myungsoo.
“ssstttt! jangan katakan tapi, jangan hancurkan kebahagiaanku malam ini. Aku tulus mencintaimu, aku tak mau kau meninggalkanku, aku mau kau menjadi milikku.”
“tapi...”
“sssttt! Sudah ku katakan jangan ada kata tapi. Aku tak suka mendengarnya. Apa kau tak bahagia bila aku mencintaimu? Apa kau menyesal tau hal ini? Apa kau menyesal bila aku mencintaimu?”
“aku.... bahagia. Sangat bahagia. Aku tak akan menyesal seumur hidupku. Aku sangat mencintaimu.” Naeun memeluk Myungsoo dengan erat. Sejenak mereka saling berpelukan, myungsoo merasa ada sesuatu yang janggal. Tubuh Naeun terasa amat berat di pelukannya.
“Naeun?!”
“.........”
“Naeun? Apa kau tertidur?”
“.......”
“Naeun, jangan buat aku panik” Myungsoo mengangkat tubuh Naeun. Dilihatnya wajah Naeun sudah pucat pasi. Tubuh Naeun pun jatuh, Myungsoo segera mennangkapnya.
“Naeun?! Apa yang terjadi?” Myungsoo panik, ia menepuk-nepuk pipi Naeun, menggoyang-goyangkan tubuhnya, tapi tak ada respon. Myungsoo memeriksa napas dan denyut nadi Naeun. Tapi hasilnya nihil. Myungsoo langsung Histeris tak menyangka Naeun akan pergi secepat itu. Secarik kertas jatuh dari dalam tas Naeun. Myungsoo segera mengambil kertas itu dan membacanya.
“apa? Kanker?! Jadi, jadi..... Naeun?” Myungsoo kembali memeluk gadis itu  dan berteriak Histeris
“Naeun, kenapa aku tak pernah sadar akan hal ini! Kenapa Naeun? Kenapa kau harus pergi secepat ini? Kenapa Tuhan tak memberikan kesempatan kita untuk bersama. Kenapa?” Myungsoo menyalahkan dirinya sendiri dan terus berteriak entah sampai kapan.

Sabtu, 07 September 2013

14 Days, The Adventure (Bad Dreams)


Title :
14 Days, The Adventure (Bad Dreams)
 Author :
Evi Triyanti #authornyaudahgantinama 
Genre :
Friendship, Romance, Family,Fantasy. And.. Gaje
 Rating :
Aman dikonsumsi
 Main Casts :
‘Infinite’ L a.k.a Kim Myungsoo as son of Poseidon
‘Infinite’ Hoya a.k.a Lee Howon as son of Zeus
‘A Pink’ Son Naeun as Athena’s Daughter
‘BEAST ‘ Son Dongwoon as son of Athena
‘A Pink’ Jung Eunji as Aphrodite’s Daughter
‘ EXO-K’ Kai / Kim Jongin as Son of Ares
‘SHINee ‘ Lee Jinki a.k.a Onew as Son of Apollo
“BOYFRIEND ‘No Minwoo as Son of Hermes
‘SHINee ‘ Choi Minho as SECRET

 Other Casts :
‘ Super Junior ‘ Kim Jongwoon / Yesung as Apollo
‘Super Junior ‘ Choi Siwon as Zeus
‘Super Junior ‘ Park Jungsoo a.k.a Leeteuk as Hermes
‘ Super Junior ‘ Lee Donghae as Poseidon
‘ SNSD ‘ Im YoonA as Aphrodite
‘Super Junior ‘ Cho Kyuhyun as Hades
‘SNSD ‘ Kim Taeyeon as Athena
‘2PM ‘ Ok Taecyeon as Ares
Another cast of Super Junior
Another cast of Infinite
Another cast of APINK
Another cast of SNSD
Another cast of EXO
Type :
Chaptered
DESCLIMER :
Certa ini terinspirasi dari PERCY JACKSON AND THE OLYMPIANS : THE LIGHTING THIEF dan CLASH THE TITANS. Jadi apabila ada kesamaan cerita harap pemakluman. Cerita ini juga hasil dari pemikiran author abal-abal ini. like dan comment sangat di perlukan untuk kelangsungan ff ini. don’t be SILENT READER ^^

Selasa, 03 September 2013

Menulis Papan Nama (Nyurat Papan Nama)


Nyurat Papan Nama
1)      Ranah Adat
a.       wastan Banjar (Nama Banjar)
b.      wastan Sekaa (Nama Perkumpulan)
c.       wastan Pura (Nama Pura)
Cara penulisan:

Sabtu, 17 Agustus 2013

14 Days,The Adventure (New Partner)

annyeong!!! ketemu lagi bareng author kece #plak. kali ini author lagi gak punya kerjaan apa-apa. author lagi bingung mau ngepost apa lagi di blog ini. jadi author putusin buat mempublishkan karya author yang tertunda ini? semoga aja readers gak bosen sama karya author abal-abal nan nista ini. akhirnya setelah sekoan lama vakum, author kembali berniat ngelanjutin ff gaje ini. ada yang menunggu kah? *readers: enggak! >.<
ya sudah;ah, daripada banyak cingcong, author persembahkan karya ini
#tadaaa~~~~


Title :
14 Days,The Adventure (New Partner) part 6

Author :
Evi IchigoElf

Genre :
Friendship,Romance, Family,Fantasy. And.. Gaje

Rating :
Amandikonsumsi

Main Casts:
‘Infinite’L a.k.a Kim Myungsoo as son of Poseidon
‘Infinite’Hoya a.k.a Lee Howon as son of Zeus
‘A Pink’Son Naeun as Athena’s Daughter
‘BEAST ‘Son Dongwoon as son of Athena
‘A Pink’Jung Eunji as Aphrodite’s Daughter
‘ EXO-K’Kai / Kim Jongin as Son of Ares
‘SHINee ‘Lee Jinki a.k.a Onew as Son of Apollo
“BOYFRIEND‘No Minwoo as Son of Hermes
‘SHINee ‘Choi Minho as Satyr

OtherCasts :
‘ SuperJunior ‘ Kim Jongwoon / Yesung as Apollo
‘SuperJunior ‘ Choi Siwon as Zeus
‘SuperJunior ‘ Park Jungsoo a.k.a Leeteuk as Hermes
‘ SuperJunior ‘ Lee Donghae as Poseidon
‘ SNSD ‘Im YoonA as Aphrodiste
‘SuperJunior ‘ Cho Kyuhyun as Hades
‘SNSD ‘Kim Taeyeon as Athena
‘2PM ‘ OkTaecyeon as Ares
Anothercast of Super Junior
Anothercast of Infinite
Anothercast of APINK
Anothercast of SNSD
Anothercast of EXO
Type :
Chaptered


Jumat, 16 Agustus 2013

Selembar Kisah Tentang Gue Part 2


ok, kali ini author lagi tidak punya kerjaan, jadi mimin akan melanjutkan sesi curhat author yang ke dua. daripada banyak cing-cong lagi, author bakal langsung aja kasih curhatan author ini *tadaaa....
lajut lagi cerita tentang kisah cinta gue sama Bryan. lebih tepat lagi cinta bertepuk sebelah tangan #JLEB.