Title :
14 Days,
The Adventure (Mysterious Place at Apollo temple)
Author :
Evi Ichigo
Elf
Genre :
Friendship,
Romance, Family,Fantasy. And.. Gaje
Rating :
Aman
dikonsumsi
Main Casts
:
‘Infinite’
L a.k.a Kim Myungsoo as son of Poseidon
‘Infinite’
Hoya a.k.a Lee Howon as son of Zeus
‘A Pink’
Son Naeun as Athena’s Daughter
‘BEAST ‘
Son Dongwoon as son of Athena
‘A Pink’
Jung Eunji as Aphrodite’s Daughter
‘ EXO-K’
Kai / Kim Jongin as Son of Ares
‘SHINee ‘
Lee Jinki a.k.a Onew as Son of Apollo
“BOYFRIEND
‘No Minwoo as Son of Hermes
‘SHINee ‘
Choi Minho as Satyr
Other
Casts :
‘ Super
Junior ‘ Kim Jongwoon / Yesung as Apollo
‘Super
Junior ‘ Choi Siwon as Zeus
‘Super
Junior ‘ Park Jungsoo a.k.a Leeteuk as Hermes
‘ Super
Junior ‘ Lee Donghae as Poseidon
‘ SNSD ‘
Im YoonA as Aphrodiste
‘Super
Junior ‘ Cho Kyuhyun as Hades
‘SNSD ‘
Kim Taeyeon as Athena
‘2PM ‘ Ok
Taecyeon as Ares
Another
cast of Super Junior
Another
cast of Infinite
Another
cast of APINK
Another
cast of SNSD
Another
cast of EXO
Type :
Chaptered
Cerita ini
terinspirasi dari PERCY JACKSON AND THE OLYMPIANS : THE LIGHTING THIEF dan
CLASH THE TITANS. Jadi apabila ada kesamaan cerita harap pemakluman. Cerita ini
juga hasil dari pemikiran author abal-abal ini. like dan comment sangat di
perlukan untuk kelangsungan ff ini. don’t be SILENT READER ^^
long time no see readers yang baik. mian author baru sempet post kelanjutan dari ff somplak gaje ini hari ini. di karenakan author banyak tugas dan halangan yang menyebabkan author telat untuk posting ff ini *alasan #plak!! ya sudah daripada banyak cingcong lagi author persembahkan ff gaje ini #jreng jreng jreng
HAPPY READING ^^
INGET RCL
_Cerita sebelumnya_
“percaya dirimu
berlebihan demigod” Fury itu pun mulai menyerang Kai cs dengan ganasnya, Kai
dan teman-temannya sangat kewalahan dibuat oleh para Fury itu. hampir saja ia
menyerah dengan keadaan ini. berkali-kali ia mendapat serangan yang fatal dari
para Fury itu. tidak hanya dia, Dongwoon dan Jinki pun mengalami nasib yang
sama. Kini mereka sudah hampir babak belur dihajar oleh para Fury itu, tetapi
untung saja mereka masih mempunyai sisa kekuatan untuk melawan Fury-fury itu.
tapi kini nampaknya mereka sudah tidak tahan, kekuatan mereka nampaknya sudah
berkurang, mereka hampir tak punya tenaga lagi untuk melawan Fury-fury itu.
“AAARRRRRRGGGGGGGGHHHHHHH!!!!”
_start_
“yes!! Kita berhasil!”
Myungsoo ber-tos-ria? Dengan Minho.
“apanya yang berhasil
oeh? Kalian ini hampir saja membunuh kami berempat tau?” Kai tiba-tiba sewot.
“tapi kami datang tepat
waktu kan?” Myungsoo masih saja membela diri. kini mereka sudah berada dalam
mobil yang akan membawa mereka ke sebuah penginapan kecil di tengan kota seoul.
“tetap saja kalian
sudah membahayakan nyawa kami. kalian tau kami hampir saja jadi santapan
mereka!”
“tapi tidak jadi
bukan?” Myungsoo tetap memasang wajah tanpa dosanya. Memang tadi saat mereka
sudah hampir tak bisa melawan para fury itu Myungsoo datang menyelamatkan
mereka dengan menyemprotkan air ke arah puluhan fury yang berhasil membuat
fury-fury itu mengerang kesakitan dan terbang menjauhi mereka.
“sudah-sudah, kalian
ini seperti kucing dan anjing saja.” Kata-kata Hoya sontak membuat seisi mobil
tertawa terbahak-bahak.
“aiiissshhh!” Kai
Nampak memanyunkan bibirnya.
“hahahaha, mianhae ne.”
ucap Myungsoo tulus sambil mengulurkan tangannya yang disambut oleh Kai.
Mobil yang mereka
tumpangi akhirnya tiba di penginapan tujuan mereka. Mereka pun turun dari mobil
dan segera mengambil ransel mereka masing-masing.
“kau yakin kita akan
menginap?” tanya Myungsoo pada Minho di tengah-tengah kegiatan mereka mengambil
barang.
“tentu saja.”
“tapi bukannya kau
sendiri yang mengatakan pada kami bahwa waktu kami tidaklah banyak. Lalu
bagaimana jika kita menginap disini, bukankah itu sama saja dengan
membuang-buang waktu?” Minho berhenti dari aktivitasnya, ia membalikan tubuhya agar
ia bisa berhadapan dengan Myungsoo.
“aku tau, tapi kau juga
harus memikirkan keadaan yang lainnya. Lihat Kai, Jinki, Dongwoon dan Minwoo.
Mereka semua terluka parah terutama Minwoo, apa kau tega membiarkan Minwoo mati
kelelahan? Lagipula aku sudah memperhitungkan semuanya.”
“maksudmu?”
“waktu kita tinggal 8
hari lagi, kita hanya tinggal mencari kuil milik ayahmu, Zeus, Apollo, dan
tentu saja Medusa. Sementara kuil Apollo tak jauh dari sini, kuil Zeus dan
Poseidon berada pada satu tempat, kuil Medusa berada pada jarak yang kita bisa
tempuh dengan paling lambat 3 hari perjalanan, jadi kau tak usah khawatir.”
Minho menepuk-nepuk bahu Myungsoo.
“Darimana kau tau hal
itu?”
“aku hanya tau kuil
Apollo dari GPS ini. tentang kuil
Poseidon dan Zeus, aku hanya pernah membaca bahwa kuil mereka berada pada
lokasi yang sama. Aku sesungguhnya tidak tau dimana tempat itu. mengenai kuil Medusa,
semua orang juga tau kuil Medusa berada dekat dekat dengan pintu masuk Underworld
yang tentu saja tempatnya berjauhan dengan kuil Poseidon dan Zeus.” Jelas Minho
panjang dan lebar.
“sudahlah! Lebih baik
kau istirahat, ini sudah hampir tengah malam.” Sambungnya lalu meninggalkan Myungsoo
sendiri.
****
Naeun VOP
Aku melangkahkan kakiku
menuju kolam renang penginapan ini. mataku berkeliling mencari sosok Myungsoo.
aku hanya ingin berterimakasih padanya karena telah menyelamatkan oppaku. Tidak
salah bukan jika aku hanya sekedar ingin memperbaiki hubunganku dengannya?
Akhirnya mataku menangkap juga sosok Myungsoo yang sedang bersantai di tepi
kolam. Aku sedikit terkejut karena sekarang ia sedang berada pada keadaan
topless. Aku bisa melihat bentuk tubuhnya yang,,, ya sudah tidak usah untuk
diceritakan. Ia memang tampan sejak pertama aku melihatnya namun sayangnya ia
sangat menyebalkan. Aku pun melangkah dengan sangat pelan dan mendekatinya
sambil terus membawa sebuah handuk besar untuknya..
“kau tidak tidur?”
tanyaku. Aku langsung duduk disampingnya dan menenggelamkan kedua kakiku ke
dalam kolam.
“kau sendiri?” ia malah
balik bertanya dengan tampang acuh tanpa memalingkan wajahnya ke arahku. ‘dasar
sombong!’ rutukku.
“aku tidak mengantuk.”
Jawabku. Cukup lama kami tenggelam dalam pikiran masing-masing hingga akhirnya
aku bosan dengan keadaan ini.
“gomawo.” Kataku
akhirnya sambil menyerahkan sebuah handuk yang terus saja ku pegang dari tadi.
Ia Nampak mengerutkan alisnya tak mengerti dengan apa yang yang aku ucapkan.
“gomawo karena telah
menyelamatkan kakakku dan yang lainnya, ini sebagai balasan atas apa yang telah
kau lakukan untuk kakakku.” Jelasku sambil tersenyum. Ia menerimanya dengan
senyuman yang tulus. Baru kali ini aku melihat ia memamerkan sederet gigi
putihnya dengan tulus. Aku tidak tau harus berkata apa, ia memang sangat
tampan.
“cheonma~” jawabnya.
Aku pun beranjak dari tempatku duduk tadi. Tak disangka Myungsoo memegang
tanganku.
“tak bisakah kau disini
untuk menemaniku?” aku tidak menyangka kata-kata itu akan keluar dari mulutnya.
Aku pun menuruti permintaannya. Sejak hari ini aku pun mulai dekat dengannya.
Ternyata ia tak seburuk yang aku kira.
********
Author VOP
“apa semuanya sudah
beres?” tanya minho ketika mereka keluar dari penginapan. Dan mereka hanya
mengangguk.
“kemana kita
selanjutnya?” tanya jinki ketika mereka mulai memasukan barang-barang mereka ke
dalam mobil.
“kita akan berangkat ke
arah selatan, tepatnya chungju.”
“gunung namsan?”
“kau tau banyak tentang
tempat itu ya jinki.” Goda Myungsoo.
“tidak juga.” Jinki
menggaruk-garuk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali.
“semuanya, ayo kita
berangkat!” seru Minho.
*****
“akhirnya sampai juga.”
“udaranya sejuk sekali”
Naeun merentangkan kedua tangannya.
“hei nona, kau ini
seperti orang yang tidak pernah melihat hutan saja.”
“mengganggu saja.”
Myungsoo hanya terkekeh mendengar cibiran Naeun.
“lalu dimana kuil itu?”
pertanyaan Jinki membuyarkan lamunan mereka semua.
“aku tidak tau dimana
kuil itu, peta ini hanya menunjukan gunung ini sebagai tempat dimana kuil
Apollo berada.” Jelas Minho
“apakah kita harus
berpencar lagi untuk mencari kuil itu?” tanya Dongwoon yang dibalas anggukan
pasti oleh Minho.
“kita akan berpencar
mencari kuil Apollo. Semakin banyak kelompok semakin baik. Kita akan berkumpul
ditempat ini 5 jam lagi dari sekarang tepatnya pada pukul 18.00 KST . kalian
semua sudah bawa arloji bukan?” semuanya mengangguk.
“baiklah untuk
mempersingkat waktu aku akan membagi kalian dalam beberapa kelompok. Aku, Naeun
dan Myungsoo, Kai dengan Minwoo, Dongwoon dengan Jinki, Eunji dengan Hoya.
Ingat kita bekumpul di tempat ini pukul 18.00 KST.” Sambung Minho.
“lalu apa yang bisa
kami pakai untuk member tau kalian dimana kami berada jika kami mengalami suatu
masalah atau menemukan kuil milik Apollo itu?”
“kalian cukup
berkonsentrasi memikirkan orang yang kalian ingin beritau tentang apapun, maka
orang itu akan mendengar kalian.” Jelas Minho
“jadi kita
bertelepati?” sambung Kai dan Minho hanya menggangguk. Kemudian semua orang yang
berada di tempat itu membubarkan diri masing-masing.
*******
Howon VOP
Cukup lama aku dan Eunji
mengintari hutan disekitar gunung namsan ini. lelah berkali-kali melandaku,
tapi entah kenapa ketika melihat wajahnya lelahku langsung hilang. Apa ini
masuk akal? Aku rasa tidak.
“Howon-ah.”
“ne?”
“apa kau percaya
tentang cinta pada pandangan pertama?”
DEG
“ke… kenapa kau
bertanya seperti itu?”
“aku hanya ingin tau.”
“a…aku……”
“aku baru saja
merasakannya.”
DEG
“kenapa kau diam saja?”
ujarnya
“ti…tidak.” Ucapku
tanpa adanya semangat dalam diriku. Semangatku hilang ketika ia mengatakan hal
itu. aku tak berani berharap terlalu banyak. Aku hanya orang yang ia kenal
dalam waktu kurang dari seminggu, mana mungkin ia menyukaiku dalam waktu yang
sesingkat itu.
“apa kau sedang tidak
enak badan? Apa ucapanku menyinggungmu?”
“sama sekali tidak.” Ia
tersenyum, entah mengapa senyumannya yang sekarang membuat hatiku merasa
tertusuk.
“aku ingin mengakui
sesuatu padamu.”
“mengakui apa?”
“nan saranghaeyo.” Aku
tertegun dengan kata-kata yang keluar dari bibir mungilnya.
“wae? Apa kau tak
menyukaiku?” tanyanya dengan wajah yang sendu yang membuyarkan lamunanku. Aku
pun segera memeluknya.
“nado saranghaeyo.”
Bisikku di telinganya. Ia semakin mempererat pelukannya.
“Howon-ah.”
“ne?”
“apa kau mendengar
sebuah suara?”
“suara?” aku sama
sekali tak mengerti, suara yang aku dengar hanyalah suara gemericik air sungai.
Aku sama sekali tak mendengar suara lain selain itu.
“ne suara orang yang
sedang bermain seruling.”
“ssssstttttt” ia
memberikan kode supaya aku diam. Dan kali ini aku percaya, aku mendengar suara
seruling yang sedang dimainkan.
“siapa yang memainkan
seruling di tengah hutan seperti ini?” ujarku.
“bagaimana jika kita
ikuti suara itu, maka kita akan tau siapa yang tinggal di hutan ini.” Eunji
menarik tanganku untuk mengikuti arah suara itu.
“siapa dia?” ketika
kami tiba pada asal suara itu, kami menemukan seorang yeoja yang sedang
memainka seruling sedang duduk pada sebuah gubuk kecil. Yeoja itu memakai gaun
putih sepatu putih layaknya sepatu bangsa yunani jaman dahulu dan sebuah
mahkota yang terbuat dari semak belukar yang dijalin. ia segara beranjak dari
tempatnya duduk dan segera pergi meninggalkan tempat itu tanpa menghentikan
aktivitasnya bermain seruling. Karena penasaran kami pun mengikuti yeoja itu.
yeoja itu. nampaknya yeoja tersebut mengetahui bahwa kami mengikutinya. Ia pun
mempercepat jalannya.
“apa kau yakin kita
akan mengikuti yeoja aneh itu?” tanyaku pada eunji di tengah-tengah kegiatan
kami mengikuti yeoja itu.
“aku sangat yakin. Aku
sangat penasaran dengan yeoja tadi. Siapa dia dan apa yang dia lakukan ditengah
hutan belantara ini.”
“tapi apa tidak
berbahaya? Nampaknya ia membawa kita jauh keluar dari hutan gunung namsan ini.”
“tapi firasatku berkata
kita harus mengikuti yeoja tadi. Nampaknya yeoja itu ingin memberi tau sesuatu
pada kita.”
“bagaimana dengan yang
lainnya?”
“ aku akan menghubungi
mereka lewat telepati. Pertama yang akan aku hubungi adalah Minho.”
****
Author VOP
“hati-hati! Tanah di
hutan ini sangat licin.” Kata Minho
“tenanglah kita akan
berhati-hati.” Jawab Myungsoo dan Naeun kompak
“kalian ini sejak kapan
jadi kompak seperti itu? biasanya saja seperti anjing dan kucing.” Cibir Minho
dan mereka berdua hanya terkekeh mendengarnya.
“tunggu!”
“ada apa Minho? Apa
terjadi sesuatu?” tanya Myungsoo, tapi Minho hanya diam dan berusaha
berkonsetrasi.
“ada apa Eunji-ah?” Minho
terlihat sedang berbicara dengan Eunji dalam telepatinya.
“………..”
“kau mengikuti yeoja
yang sedang bermain seruling di tengah hutan? Apa kau gila oeh? Kita ini
sedang….”
“……….”
“Eunji-ah kita tak
punya banyak waktu. Cepat kembali ke dalam tugas!”
“……………….”
“Eunji-ah! Eunji-ah!
Kau dengar aku?! Eunji-ah?!” Minho berteriak.
“ada apa Minho?” tanya
Myungsoo.
“TERPUTUS”
To be continued
Tidak ada komentar:
Posting Komentar